Sejak hamil, bunda memiliki satu organ baru yang sangat penting bagi perkembangan janin, yaitu plasenta. Tetapi ternyata, plasenta juga dapat mengalami kelainan, seperti plasenta sirkumvalata. Apa sih plasenta sirkumvalata itu? Yuk, simak penjelasannya pada ulasan berikut ini.
Apa itu plasenta sirkumvalata?
Plasenta sirkumvalata terjadi ketika pertumbuhan plasenta menghasilkan bentuk yang abnormal. Pada kondisi ini, lempeng korion plasenta terlalu kecil atau selaput amnion dan korion plasenta terlipat ke belakang di area tepi plasenta.Jika lempeng korion terlalu kecil, selaput sisi janin akan berlipat ganda di sekitar tepi plasenta selama perkembangannya. Hal inilah yang menyebabkan janin mendapatkan lebih sedikit nutrisi. Bahkan, plasenta sirkumvalata juga dapat mengancam nyawa ibu hamil dan janin jika tidak ditangani dengan baik.
Baca juga artikel Medikacare lainnya : Kenali pendarahan Postpartum - Medikacare
Plasenta sirkumvalata termasuk kondisi yang cukup jarang terjadi. Terkadang, dokter tidak mengetahui adanya masalah tersebut selama kehamilan dan baru menyadarinya setelah melahirkan. Meski sulit untuk didiagnosis, plasenta sirkumvalata dapat terdeteksi melalui pemeriksaan USG pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.Penyebab plasenta sirkumvalata
Seperti banyak hal yang terjadi pada kehamilan, penyebab plasenta sirkumvalata belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang kemungkinan menyebabkan terjadinya kondisi tersebut, yaitu:• Riwayat penyakit kronis pada ibu hamil, seperti panyakit ginjal atau diabetes
• Kelainan kromosom pada bayi
• Kehamilan kembar
• Ibu hamil mengalami infeksi, seperti trikomoniasis
Baca juga artikel Medikacare lainnya : Kenali apa itu Plasenta Previa ? - Medikacare
Gejala dan tanda plasenta sirkumvalata
Plasenta sirkumvalata tidak selalu menimbulkan gejala. Umumnya, dokter mulai mencurigai jika ibu hamil mengalami beberapa masalah pada kehamilan yang membuat dokter merasa bahwa terjadi plasenta sirkumvalata. Beberapa gejala yang biasanya menyertai kondisi tersebut adalah:1. Pertumbuhan janin terhambat
Ketika seorang ibu hamil mengalami plasenta sirkumvalata, pertumbuhan janin cenderung lebih lambat. Jika dokter mendiagnosis bahwa pertumbuhan janin tidak sesuai tahapannya selama pemeriksaan rutin, biasanya bunda disarankan melakukan beberapa tes guna mengetahui penyababnya.Dokter juga akan melakukan pemeriksaan USG secara detail untuk melihat lebih jauh dan memastikan apakah bunda mengalami plasenta sirkumvalata atau tidak.
2. Perdarahan
Terdapat sebuah penelitian yang menyimpulkan bahwa perdarahan vagina lebih sering terjadi pada ibu hamil yang memiliki plasenta sirkumvalata. Meski begitu, hal ini masih menjadi perdebatan karena penelitian dilakukan dengan mempertimbangkan data sejumlah kecil ibu hamil, jadi bisa saja tidak menjadi representasi yang baik untuk menjadi gejala pada plasenta sirkumvalata.3. Ketuban pecah dini
Ketuban pecah dini merupakan tanda lain yang mungkin terjadi akibat plasenta sirkumvalata. Bila hal ini terjadi bersamaan dengan perdarahan pada vagina, kemungkinan ibu hamil mengalami plasenta sirkumvalata.Pengaruh plasenta sirkumvalata pada kehamilan
Sebagai sebuah kondisi yang tidak normal, plasenta sirkumvalata dapat menimbulkan masalah pada kehamilan dan sejumlah komplikasi seperti berikut:1. Solusio plasenta
Solusio plasenta adalah kondisi ketika plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum waktunya. Hal ini dapat menyebabkan perdarahan hebat serta membahayakan kondisi ibu hamil dan bayinya.2. Keguguran dan kelahiran prematur
Jika kondisi plasenta sirkumvalata cukup parah dan tidak segera diatasi, ibu hamil dapat berisiko mengalami keguguran atau melahirkan bayi prematur.3. Kurangnya cairan ketuban (oligohidramnion)
Cairan ketuban memiliki peran penting untuk bayi selama di dalam kandungan. Mulai dari membentuk bantalan untuk melindunginya, mendukung proses perkembangnnya, serta menjaga tali pusar. Jika cairan ini berkurang, bayi berisiko terlahir dengan berat badan rendah dan mengalami sindrom Potter.4. Berat badan lahir rendah (BBLR)
Salah satu masalah yang paling sering dialami oleh ibu hamil dengan plasenta sirkumvalata adalah bayi terlahir dengan berat badan rendah. Hal ini terjadi karena pertumbuhan janin terhambat akibat dari bentuk plasenta yang tidak normal.Penanganan plasenta sirkumvalata
Pengobatan untuk plasenta sirkumvalata ditujukan untuk meminimalisir terjadinya komplikasi. Berikut adalah perawatan yang mungkin direkomendasikan oleh dokter:1. Solusio plasenta
Jika terjadi solusio plasenta, bunda akan diberikan cairan infus untuk membantu meningkatkan tekanan darah. Bila kehilangan darah cukup banyak, bunda mungkin memerlukan transfusi darah atau melakukan tindakan persalinan darurat.2. Berat badan lahir rendah
Dokter akan melakukan pemantauan ekstra untuk memeriksa perkembangan bayi di dalam kandungan. Bunda juga disarankan untuk menerapkan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan istirahat dengan cukup. Jika pertumbuhan janin terhambat, dokter mungkin akan menyarankan untuk melahirkan lebih awal agar tidak terjadi masalah yang lebih serius.3. Kurangnya cairan ketuban
Kondisi ini membutuhkan pemantauan yang lebih sering. Dokter akan melakukan perawatan yang disebut amnioinfusi dengan menempatkan cairan di kantung ketuban untuk menggantikan cairan yang hilang. Perawatan ini dapat membantu mencegah paru-paru kurang berkembang atau prolaps tali pusar saat melahirkan.4. Keguguran dan kelahiran prematur
Jika bunda berisiko mengalami keguguran atau kelahiran prematur, bunda mungkin disarankan untuk beristirahat total atau melakukan perawatan di rumah sakit. Dokter akan memberikan obat-obatan untuk membantu mempercepat perkembangan bayi dan meminimalisir risiko keguguran.Itulah beberapa hal yang bisa bunda ketahui mengenai plasenta sirkumvalata. Mulai sekarang, bunda perlu melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter kandungan agar ketika terjadi masalah pada kehamilan dapat segera diberikan penanganan.